ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Saturday, March 16, 2013

MENGENDARAI ADALAH SAMA DENGAN MENGENDALIKAN

Banyak sekali suri tauladan yang dicontohkan oleh  rosul saw kepada kita semua umat yang sangat menghormati dn memuliakan beliau.
Kita sebagai umatnya harus selalu berusaha agar semua tingkah laku dan pebuatan kita sesuai dengan tuntunan nabi muhammad saw, (walaupun tidak semua perbuatan dan tingkah rosul harus kita ikuti semua, contohnya misal rosul senang dengan warna hijau, kita sebagai umatnya tidak harus ikut  warna hijau. jika kita ikut suka warna hijau tentu itu adalah sunah yang apa bila juga kita sukai akan dapat pahala, tetapi tidak ada dosa jika kita tidak sama dengan nabi.) Disini pentingnya kita untuk selalu mempelajari dan memahami ajaran-ajaran rosul saw. Mana perbuatan yang wajib diikuti, sunah, mubah, dan yang dilarang.

Peristiwa isra` mi`raj adalah suatu peristiwa yang sungguh banyak sekali pelajaran yang kita dapat. Tentunya yang terpenting adalah perintah/kewajiban bagi umat nabi muhammad saw untuk menjalankan sholat 5 kali dengan 5 waktu yang berbeda.

Kita mencoba untuk mempelajari kendaraan yang digunakan rosul untuk mencapai ke sidratul muntaha yaitu bouroq. Dalam sejarah menurut al-qur`an dan hadits bahwa nabi saw menuju sidratul muntaha menggunakan kendaraan yang bernama bouroq.
Bouroq adalah seekor kuda yang kokoh dan kuat dengan wajah yang cantik bermahkota, berhiaskan kalung dan gelang emas dan perhiasan lainnya.

Mengendarai = mengendalikan.

Nabi saw dapat mencapai sidratul muntaha (tempat yang paling tinggi dan mulia) karena beliau telah mampu mengendalikan  bouroq tadi.
Kuda yang kuat dan kokoh serta mahkota, adalah gambaran tentang kekuasaan yang pada saat itu disimbolkan dengan memiliki kuda tunggangan yang kuat dan kokoh. Nabi tidak sombong dengan kekuasaan yang beliau pegang. Dengan kekuasaan beliau tetap rendah hati dan ramah.

Wajah wanita cantik adalah gambaran tentang wanita yang selalu menjadi godaan yang sangat berat untuk pria, apalagi berkuasa. Rosul saw adalah seorang yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita. Beliau saw tidak tergoda untuk melecehkan dan merendahkan wanita. Bahkan beliau adalah oranng yang mengangkat martabat wanita saat itu.

Kalung dan dan gelang emas adalah gambaran tentanng harta. Nabi muhammad adalah rosul yang sangat kaya tetapi kehidupannya sangat sederhana. Beliau membelanjakan hartanya untuk berjuang dijalan Allah.

Nabi saw mampu mengendalikan semua itu, (harta, wanita, tahta) karenanya Nabi bisa mencapai peringkat/tempat yang paling tinggi dan mulia (sidratul muntaha).
Dalam sejarah juga di ceritakan ketika sampai di sidratul muntaha nabi saw harus menambatkan bouroqnya ketika menghadap Allah swt (sang pencipta). Ini artinya ketika menghadap Allah swt nabi saw harus melepaskan yang bersifat material (harta,wanita,tahta/dunia), barulah beliau bisa bertemu dengan Tuhannya.

Dari kisah isra` dan mi`raj nabi saw tersebut banyak pelajaran yang kita dapatkan. Diantaranya

-Untuk bisa mencapai sesuatu yang tinggi dan mulia kita harus mampu mengendalikan yang bersifat
  keduniaan/material (harta, wanita, tahta)
-Untuk bisa bertemu Allah kita harus bisa menyempatkan diri melupakan keduniaan. Disini Allah
  mengajari kita dengan melaksanakan sholat.

Demikian, semoga pelajaran ini akan membuat kita semakin dekat dengan ketinggian dan kemuliaan-Nya.
Amiiin
Wallahu a`lam

NB. :
Sebagian dari kita mungkin masih ada yang menerima pesan itu apa adanya. Yaitu bouroq hanya sebagai binatang tunggangan. Tidak ada yang salah, dan memang redaksinya seperti itu, tetapi kita belajar dari apa yang kita lihat dan kita dengar. wallahu a`lam
Semoga ini akan menambah wawasan bagi kita semua. amiin












No comments: