ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Sunday, November 29, 2009

TUHAN TELAH PLIN-PLAN...???

Sebelumnya saya mengucapkan "Selamat hari raya IDUL ADHA 1430 H. " Bagi semua yang merayakan.

Setiap Negara atau umat beragama merayakan sesuatu pasti mereka mengingat apa yang telah terjadi di masa lampau. Termasuk kami semua warga muslim yang merayakan Idul adha tahun ini. Semua perayaan kegamaan atau kenegaraan adalah mengingat kembali sejarah yang telah lampau.

Saat ini kita yang baru 2 hari yang lalu merayakan Idul Adha adalah mengingat kembali tentang sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh nabi Ibrohim dan anaknya nabi Ismail. Kita merayakan ( boleh disebut mengingat ) kembali sejarah pengorbanan dua orang ayah dan anaknya yang rela berkorban demi mendekatkan diri kepada Allah swt Tuhan yang mereka sembah.
Dari asal katanya korban yang berasal dari kata karib (Qorub) yang artinya dekat. Mereka (Ibrohim & Ismail ) berkorban berarti mereka menginginkan kedekatannya kepada Tuhan mereka.
Bagi yang dihari raya ini memberikan kambing/sapinya untuk dipotong di masjid jika tidak diniati untuk mendekatkan diri kepada Tuhan berarti belum berkorban, karena kalau mengambil arti kata tadi korban berarti mendekatkan diri.

Kembali ke peristiwa nabi Ibrohim dan anaknya Ismail, yang didalam mimpinya nabi Ibrohim diharuskan menyembelih anaknya Ismail sebagai persembahan bagi seorang hamba yang ingin dekat kepada Tuhannya (nabi Ibrohim sampai tiga hari berturut-turut ditagih oleh Allah melalui mimpi). Hingga akhirnya Dia berpikir bahwa ini bukan hanya sekedar mimpi, tapi benar-benar perintah Tuhan. Lalu beliau nabi Ibrohim berunding dengan anaknya dan ternyata nabi Ismail yang juga ingin dekat dengan Tuhan rela untuk dijadikan persembahan oleh ayahnya.

Lalu berangkatlah keduanya ke gunung/ tempat yang sepi untuk melaksanakan perintah Tuhan tersebut. Di tempat itu kemudian Ibrohim menunaikan tugasnya untuk menyembelih Ismail. Saat menyembelih mata Ibrohim ditutup dengan kain agar tidak melihat proses pemotongan tersebut. Dan ternyata saat leher dipotong oleh Ibrohim bukan leher ismail yang dipotong melainkan Allah menggantinya dengan seekor domba yang sangat besar.

Dari kisah diatas kita boleh bertanya mengapa Tuhan telah plin-plan? Bukankah Dia yang memerintahkan untuk memotong Ismail sebagai persembahan? Tapi mengapa dia menggantinya dengan seekor domba? Dia yang membuat perintah, lalu Dia sendiri yang meralatnya. Tapi dari kisah ini pula sebenarnya kita telah melihat Allah yang maha tinggi ilmunya, dan kita manusia tidak bisa menandingi ilmunya.

Dari kisah tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa sesungguhnya untuk yang kita cintai berapapun harganya akan kita berikan (persembahkan). Dari kisah ini Allah memberi pelajaran kepada kita bahwa manusia sangat berharga dan mulia diciptakan oleh Allah jadi tidaklah pantas untuk dipersembahkan. Hal ini sebagai jawaban atas adat istiadat saat sebelum dan sesudah jaman nabi Ibrohim yang menjadikan bayi, wanita cantik dan pemuka agama untuk dijadikan persembahan. Jadi Allah tidak mengijinkan/menghendaki manusia sebagai persembahan.

Dari kisah tersebut kiranya kita akan selalu rela berkorban untuk Allah sebagai Tuhan kita, Tuhan alam semesta raya.
Semoga Allah membimbing kita untuk dapat selalu dekat dengan-Nya.
Wallahu a`lam.

sumber : pusat studi Al-qur`an


NB: Dalam satu riwayat sebenarnya nabi Ibrohim di tagih seperti itu karena semasa waktu dia belum punya anak, dia sering berkorban dan korban tersebut disedekahkan kepada warga di sekitarnya. Hingga banyak orang yang memujinya. Hingga dalam hatinya timbul sifat manusia pada umumnya yang sombong. walau hanya di ucapkan dalam hati. Saat sering dipuji nabi ibrohim dalam hatinya terucap "jangankan cuma harta benda kambing/domba, anak juga kalau saya punya saya akan persembahkan untuk Allah". Demikian hingga saat punya anak nabi ibrohim lupa akan nadzarnya. hingga datang perintah tersebut. wallahu a`lam.

Tuesday, March 3, 2009

YANG PENTING SAYA SUDAH SHOLAT

Suatu hari saya bertanya kepada teman-teman saya tentang sholat.
Apakah teman-teman tahu arti dari bacaan-bacaan sholat....???
Ternyat hampir semua teman-teman kurang tahu dan tidak mengerti maksud dari apa yang dibacanya dalam sholat.

Kalo kita pikirkan dan renungkan, sebenarnya kalo kita sholat dan tidak tahu arti (minimal maksud) dari bacaan yang kita baca maka apa bedanya sholat kita dengan sholatnya anak umur 3-6 tahun yang lagi belajar sholat.

Anak-anak belajar sholat dimulai dari bacaan yang harus dihafal. Kemudian anak-anak melakukan sholat sambil terkadang ngobrol dengan temannya. Kemudian agak dewasa sedikit sholatnya agak tenang ( dalam artian tidak ngobrol dan jahil lagi).

Itu adalah tingkatan terkhir kebanyakan dari kita sholat. Yaitu sebatas membaca dan badan kita diam kecuali melakukan gerakan-gerakan sholat. Walaupun angan-angan pergi jauh kemana. karena hingga saat dia mulai bisa sholat tenang belum ngerti dan maksud apa yang di bacanya.

Tapi hal tersebut berlanjut sampai umur puluhan tahun dan bahkan sampai mati sholat kita hanya sebatas bacaan dan gerakan saja. Kita tidak pernah membenarkannya dalam hati. Padahal tingkatan tertinggi sholat adalah apabila kita sudah benar dalam gerakan, kemudian benar dalam bacaan dan membenarkan dalam hati apa yang digerakkan dan dibacanya.

Kebanyakan kita hanya berucap "Yang penting saya sholat". Tidak ada upaya dari kita untuk menyempurnakan gerakan-gerakan dan posisi tubuh dalam sholat, juga tidak ada pula upaya kita untuk lebih betul (baca sempurna) nya bacaan-bacaan sholat kita.

Yang penting saya sudah sholat. Itulah yang sering kita dengarkan dari kebanyakan orang setiap kita mengingatkan agar gerakan dan bacaannya agar lebih di sempurnakan.
Sepertinya kalo kita sudah bisa sholat (dalam hal bacaan dan gerakan) tugas untuk belajar tentang hal tersebut sudah selesai.
Padahal ada beberapa bacaan yang kita harus betul betul ditekankan dalam hal membacanya. Misal contoh tasjid haruslah jelas. Ada sekitar 21 tasjid ketika kita membaca tahyat. Dan itu harus betul-betul dibedakan antara tasjid dan tidak tasjid.
Contoh : ATTaHiyyatul disitu ada 2 tasjid.

Setelah kita benar dalam hal gerakan dan bacaan, maka selanjutnya kita harus membenarkan dalam hati. Kita harus belajar untuk mengerti apa yang kita baca. Apabila dari permulaannya benar ( wudhu ) lalu tempat dan badan dan pakaian juga suci dari najis, kita bersiap untuk menyempurnakan sholat kita. Kita terus melakukan penyempurnaan dalam sholat, karena kita menghadap kepada yang maha sempurna.
Segala yang ada didunia (termasuk dunia ini) sebenarnya sedang menuju kepada yang maha sempurna. Coba perhatikan pembuatan mobil, motor, hp, komputer dan lain-lain semua menuju ke arah yang sempurna.

Kalau semua yang ada didunia ini melakukan penyempurnaan, apakah kita tidak ingin menyempurnakan ibadah kita dengan bacaan dan gerakan yang lebih sempurna?
Kita harus selalu berusaha menyempurnakan ibadah kita. Karena begitu penyempurnaan itu berhenti, kecil kemungkinan untuk bertemu dengan yang maha sempurna.
Semoga kita selalu berusaha melakukan penyempurnaan dalam hal apa saja. Agar suatu saat kita bisa bertemu dengan Dia yang maha sempurna.
Wallahu a'lam

Monday, February 2, 2009

BERCERITA

Ada seorang pria yang sedang tersesat mencari alamat saudaranya.
Dia datang dari jauh. Dia bertanya kesana kemari untuk mencari alamat saudaranya tersebut. Tapi hingga menjelang maghrib alamat saudara yang dicarinya belum juga ditemukan.
Lelah badan terasa olehnya. Menjelang maghrib hujan tiba-tiba turun lebat sekali. Akhirnya dia berteduh di tempat pemakaman, sedang dia tidak merasa bahwa dia sedang berteduh di pemakaman.

Disaat dia berteduh di pemakaman tersebut, dia melihat seorang wanita cantik yang melambaikan tangannya untuk mempersilahkan masuk ke dalam rumahnya.
Karena hujan yang turun sangat lebat, diapun bersedia berteduh di dalam rumah wanita tersebut. Sesampai di dalam rumah tersebut, sang wanita mempersilahkan duduk. Lalu mereka berkenalan. "Saya siti" ucap si wanita.Wanita tersebut memberikan hidangan dan mempersilahkan sang pria makan sepuasnya (disuruh menghabiskannya) kecuali pisang ambon yang disyaratkan agar jangan disentuh dan dimakan.

Bahkan sang wanita sangat mewanti-wanti agar jangan makan buah ambon tersebut. Yang lain kamu boleh habiskan, tapi pisang ambon jangan kamu sentuh, begitu katanya.
Wanita tersebut juga memberitahu kamar tempat sang pria istirahat. Lalu wanita tersebut masuk ke dalam kamarnya.
Si pria yang kelaparan dan kelelahan karena habis putar-putar cari alamat saudarnya, akhirnya menghabiskan semua makanan yang dihidangkan oleh si wanita, kecuali pisang ambon. Selesai makan si pria lalu menuju kamarnya dan tidur.

Alangkah terkejutnya pria tersebut, ketika bangun ternyata dia berada diatas pemakaman yang masih baru. Lalu di berjalan ke kampung sekitar pemakaman, dan menanyakan kepada warga tentang kuburan tersebut. Lalu ada warga yang bilang kalau itu adalah makam seorang wanita yang masih perawan dan baru kemarin siang dimakamkan. Si pria bertanya dimana rumah orang tua almarhumah? lalu ditunjukkan oleh warga dimana rumah orang tua almarhumah.

Sesampai dirumah orang tua almarhumah, lalu si pria bertanya kepada bapaknya. "apakah betul bapak adalah orangtua siti yang baru kemarin meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman sana?" tanya si pria.
iya betul, jawab bapak.
saya semalam tersesat disana, Lalu saya diajak menginap dirumahnya ucap si pria.
Rumah anak bapak disana bagus dan besar sekali, si pria melanjutkan.
Iya, dia dulu adalah anak yang baik dan rajin beribadah, jawab bapak.

Satu lagi pak, di rumah anak bapak saya disuguhi makanan yang sangat banyak, tapi ada satu yang saya tidak boleh menyentuhnya, yaitu pisang ambon. ada apa dengan pisang ambon tersebut pak.....??? bertanya si pria.
Aduuch kenapa ya...???saya juga kurang tahu, jawab bapak.
Sebentar coba tanya sama ibu.
Buuuuu......uuuuu
Iya pak, .....sahut ibu.
Ini ada anak nanya kenapa dengan hidangan pisang ambon yang dihidangkan kepada jamaah tahlil semalam....?
Kenapa memang pak...? tanya ibu.
Ini si pria katanya semalam nginep dirumah anak kita di kuburan sana. semua boleh dimakan kecuali pisang ambon, kata bapak.
Apaaa....karena diantara semua yang dihidangkan semalam cuma pisang ambon yang belum dibayar ya pak...? tanya ibu.
Ya itu....kenapa ga dibayar...? tanya bapak.
Karena tidak ada kembalian,jadi ngutang jawab ibu.


Dari cerita diatas kiranya jika kita mengadakan jamuan untuk para penahlil dan barang tersebut belum dibayar tunai (ngutang) maka si almarhum belum bisa menikmati apa yang telah kita sedekahkan bagi si almarhum.
Wallahu a'lam.

Ini Kisah dari propinsi banten